Telusur.news, Bolmong – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) terus berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di bidang perikanan. Ini terbukti dengan pembangunan infrastruktur kolam bioflok, yang dikelola Dinas Perikanan dan Kelautan di Balai Benih Ikan (BBI) Desa Werdi Agung Kecamatan Dumoga Tengah. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Tahlis Gallang saat meninjau pembangunan kolam bioflok mengatakan, budidaya ikan dengan media kolam bioflok ini bisa mempersingkat masa panen.
”Teknologi ini bisa meningkatkan hasil PAD di instansi terkait, karena masa panen yang lebih singkat,” kata sekda.
Menurutnya, Bioflok adalah salah satu teknologi budidaya ikan, melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaat mikro organisme yang secara langsung dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan.
”Intinya untuk pembenihan dan budidaya (kalau diperikanan) untuk pembesaran benih, dan persiapan induk untuk pemijahan. Pemijahan atau ikan nila bertelur menggunakan hapa (Jaring),” imbuhnya. Penerapan sistem bioflok melalui rekayasa lingkungan dengan mengandalkan suplai oksigen dan pemanfaatan mikroorganisme mampu menjadikan hasil panen melonjak tiga kali lipat dibanding sebelumnya.
Sementara itu, kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Parman Ginano mengatakan, Jika dibandingkan dengan budidaya sistem konvensional yang menerapkan metode padat tebar 100 ekor/m3, memerlukan waktu 80 hingga 110 hari untuk panen. Maka untuk sistem bioflok dengan padat tebar 500-1000 ekor/m3 hanya memerlukan waktu panen 75 hingga 90 hari saja. Menurut Parman, prinsip dasar bioflok adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang terdiri dari karbon, oksigen, hidrogen, dan nitrogen menjadi massa sludge berbentuk bioflok. Perubahan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan bakteri pembentuk gumpalan sebagai bioflok.
”Bioflok merupakan teknologi yang memicu peningkatan produktifitas perikanan budidaya, yang akan menopang peningkatan PAD ke depan,” kata Parman.
(*)