Telusur.news, BOLSEL – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), menggelar Media Gathering Bersama Jurnalis dan Organisasi Kepemudaan (OKP) dengan Tema Membangun Sinergi dan Kolaborasi Dengan OKP dan Media Pada Pilkada Serentak Tahun 2024, yang dilaksanakan di Baraba Coffee, Desa Salongo, Kecamatan Bolaang Uki. pada Minggu, (21/07/2024).
Kegiatan tersebut, di buka langsung Ketua Divisi Teknis Penyenggara Fijey Bumulo, dan dihadiri oleh jajaran Komisioner KPU Bolsel yakni, Kadiv Hukum dan Pengawasan, Liswan Lumali, dan Kadiv Perencanaan Data dan Informasi Saipul Tontoli.
Selain itu, KPU Bolsel juga pada kegiatan tersebut, menghadirkan Narasumber dari perwakilan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Sulawesi Utara (Sulut) Roslely Sondak dan perwakilan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) kabupaten Bolsel Irfany Alhabsyi.
Dalam penjelasannya, Kadiv Teknis Penyelenggara Fijey Bumulo menyampaikan bahwa, Media Getring ini dilaksanakan karena pentingnya peran Jurnalis dan OKP pada pelaksanaan Pilkada Serentak tahun 2024 ini.
Menurutnya, Para jurnalis maupun OKP punya peranan penting dalam menyampaikan Informasi kepada Masyarakat tentang pelaksanaan tahapan Pillkada tahun 2024 di Bolaang Mongondow Selatan.
“Tanggung jawab pilkada 2024 bukan hanya tanggung jawab KPU. tetapi, ini juga menjadi tanggung jawab kita bersama. karena KPU hanya penyelenggara teknis. dan peran media maupun OKP itu sangat penting untuk memberikan dukungan demi suksesnya pilkada tahun 2024,” Kata Jay sapaan akrabnya.
“Harapannya, Media terus berperan aktif dalam mensosialisasikan informasi terkait tahapan Pilkada Sehingga pelaksanaan tahapan Pilkada 2024 ini dapat berjalan lancar dan sukses,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Narasumber dari perwakilan AJI Sulut Roslely Sondak, mengatakan bahwa, Peran Media sangat penting dalam mengedukasi masyarakat.
“Peran kita sebagai Media yaitu untuk mengawal seluruh pelaksanaan Tahapan Pilkada serta memberikan edukasi kepada Masyarakat agar bisa melahirkan Pilkada yang berintegritas,” ungkapnya.
“Selain itu, Pers juga tidak bole memihak. Media harus independen dan memberikan kesempatan yang sama Kemudian tidak mencampur adukan antara fakta dan opini,” ujarnya menambahkan.
Sementara itu, Narasumber perwakilan dari PWI Bolsel Irfany Alhabsyi menuturkan bahwa, di era digitalisasi sekarang ini, banyak yang menyebarkan berita hoax dan ini menjadi tugas kita untuk memerangi itu.
“Berita hoax bisa mempengaruhi opini publik. maka disinilah peran kita agar brita hoax tidak beredar luas di kalangan Masyarakat,” pungkasnya.
(S.S)
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.