Telusur.news, BOLMUT — Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekda) Bolmong Utara (Bolmut) dr. Jusnan C. Mokoginta, MARS memimpin jalanya rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), di ruang Sekda Bolmut, Senin. (10/3/2025).
Dikesempatan ini, Sekda mempersilahkan TPID memaparkan perkembangan dan ketersediaan komoditas lokal saat Bulan Suci Ramadan ini.
Dalam pemaparan TPID, terdapat komoditas rica lokal ketika di tinjau sampai pada sepuluh maret ini sekitar 1377 kg masih bisa mencover kebutuhan di Bolmut, sementara posisi tomat lokal sampai saat ini di bulan suci Ramadan sekitar 100 kg dalam kategori belum bisa menutupi kebutuhan Kabupaten Bolmut, karena terkendala, oleh kurangnya petani Tomat di Bolmut selain faktor cuaca musim penghujan bisa menyebapkan tomat mudah membusuk.
Selain itu, untuk produksi beras lokal ketika peninjauan bersama Wakil Bupati Bolmut Aditya Pontoh 24 Januari 2025 lalu, untuk harga beras lokal masih terjangkau sektar 13.000/kg, dan terinformasi musim panen beras Bolmut per januari sekitar 6.624 Ton.
Sekda juga mengungkapkan angka inflasi daerah Bolmut masih mengacu di Kota Kotamobagu, namun yang paling penting adalah ketersediaan di Bolmut.
“Teruslah berkoordinasi hingga ke Dinas Perdagangan Provinsi Sulut, siapa tahu Bolmut bisa menjadi bagian dari distribusi pemenuhan kebutuhan komoditas dalam rangka menghadapi hari-hari besar keagamaan,”ujar Panglima ASN Bolmut tersebut.
Sekda Jusnan Mokoginta kemudian mempertanyakan posisi komoditas lainnya?
Kabid Ketahanan Pangan mewakili Kepala Dinas, menyatakan bahwa komoditas beras masih mengacu pada harga bulog, sementara untuk minyak kelapa karena belum ada dana subsidi, maka tetap pada harga 18.000 rupiah/kg dan tidak melampaui harga di Pasar.
“Untuk sementara kami Dinas Ketahanan pangan masih menunggu penentuan titik Lokasi kegiatan operasi pasar, karena secara nasional ada beberapa titik yang akan dilaksanakan opersi pasar selama bulan suci Ramadan ini, pada bahan pokok beras, bawang putih, minyak kelapa dan gula pasir,”ungkap Kabid dari Ketahanan Pangan tersebut.
Sekda pun menyatakan yang memberikan andil terhadap inflasi pada komoditas beras, gula pasir, tomat, bawang merah, telur dan komoditas lainnya adalah produksi di daerah kita.
“Sehingganya, dengan pertemuan ini dalam pengendalian inflasi, semoga akan tercipta produsen-produsen baik bawang merah, tomat dan lainnya yang tidak di produksi di Bolmut kemudian bisa maksimal di produksi,”harap Sekda.
Dinas Perdagangan terkait beras, diminta untuk intensif lakukan pemantauan dan terus koordinasi dengan Bulog.
Ditegaskan pula dalam kegiatan pengendalian inflasi, salah satunya adalah intensif melakukan operasi pasar terutama di bulan suci ramadan hingga menjelang Idul fitri ini, disamping antisipasi Pemda Bolmut melalui gelar Pasar Murah.
(*)
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.