Kotamobagu Menuju Masa Depan yang Lebih Hijau dengan Program Biokonversi Sampah Organik

Telusur.news, KOTAMOBAGU — Di bawah kepemimpinan Wali Kota Kotamobagu, dr. Weny Gaib, Sp.M, dan Wakil Wali Kota Rendy Virgiawan Mangkat, S.H., M.H., kota ini menunjukkan komitmen kuat terhadap pembangunan berkelanjutan dan inklusif. Salah satu langkah nyata adalah mengintegrasikan Program Biokonversi Sampah Organik berbasis pemberdayaan masyarakat ke dalam agenda 100 Hari Kerja mereka.

Program ini membuka ruang luas bagi keterlibatan masyarakat dalam pengolahan sampah rumah tangga menjadi produk bernilai guna seperti pakan ternak dan kompos, sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal. Presentasi perdana program ini berlangsung di ruang kerja Sekretaris Daerah Kotamobagu, dihadiri oleh jajaran pimpinan OPD terkait.

Pusat Pendidikan Mondowana, sebagai penggagas program, memaparkan desain dan rencana aksi di hadapan Sekda Sofyan Mokoginta, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Fenty Dilasandi Miftah, serta Kepala Bagian Hukum Pemkot. Direktur Eksekutif Siti Hadija Junaidi bersama tim ahli menyampaikan bahwa program ini lahir dari keprihatinan terhadap tingginya volume sampah organik yang belum tertangani secara optimal.

Wali Kota dr. Weny Gaib menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari janji politiknya untuk menghadirkan tata kelola lingkungan yang berbasis pemberdayaan warga. “Kami ingin agar masyarakat menjadi aktor utama perubahan, bukan sekadar penerima manfaat,” tegasnya.

Wali Kota dr. Weny Gaib menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari janji politiknya untuk menghadirkan tata kelola lingkungan yang berbasis pemberdayaan warga. “Kami ingin agar masyarakat menjadi aktor utama perubahan, bukan sekadar penerima manfaat,” tegasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Rendy Virgiawan Mangkat mendorong pentingnya sinergi lintas sektor dalam pelaksanaan program ini. “Pendekatan kolaboratif adalah kunci agar program ini bisa tumbuh, berkelanjutan, dan mengakar di tengah masyarakat,” ujarnya.

Dukungan pun mengalir dari jajaran teknis Pemkot. Sekda Sofyan Mokoginta menyebut program ini sebagai salah satu terobosan penting yang menyentuh delapan sektor

Sementara itu, Wakil Wali Kota Rendy Virgiawan Mangkat mendorong pentingnya sinergi lintas sektor dalam pelaksanaan program ini. “Pendekatan kolaboratif adalah kunci agar program ini bisa tumbuh, berkelanjutan, dan mengakar di tengah masyarakat,” ujarnya.

Dukungan pun mengalir dari jajaran teknis Pemkot. Sekda Sofyan Mokoginta menyebut program ini sebagai salah satu terobosan penting yang menyentuh delapan sektor pembangunan. Kepala Dinas Pertanian Fenty Dilasandi menegaskan perlunya kemitraan dengan lembaga-lembaga penggerak seperti Mondowana untuk mewujudkan visi Kota Kotamobagu yang BERSAHABAT.

Program ini dirancang tidak hanya sebagai solusi lingkungan, tetapi juga sebagai platform edukasi dan kewirausahaan sosial. Dengan masuknya program ini dalam prioritas awal pemerintahan baru, Kotamobagu bergerak menuju masa depan yang lebih hijau, mandiri, dan berbasis masyarakat. (**)

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.