100 Hari Kerja The Winner untuk Daerah dan Rakyat
Oleh :
Hamri Mokoagow.
Ketua Ansor Kotamobagu, 2020 – 2024
Telusur.News – Ketua Pengendali relawan dan tim kerja The Winner Kotamobagu.
Tanggal 20 Februari 2025, dihalaman Istana Kepresidenan RI di Jakarta, langsung oleh Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto, bersama dengan kepala kepala daerah di Indonesia, termasuk Sulut – Bolmong Raya.
Pelantikan ini, menjadi momentum penting bagi Kotamobagu, dan rakyat, setelah menunggu pelantikan yang sebelumnya diagendakan tanggal 06 februari 2025 oleh Mendagri, karena menyesuaikan dengan beberapa sengketa Pilkada yang sementara berjalan di Mahkamah konstitusi (MK).
Dokter Wenny Gaib, S.pM, dan Rendy Virgiawan Mangkat, SH, MH, melenggang mulus kepelantikan setelah Menang pada pilwako dengan perolehan 35.150 suara, disusul pasangan NKSTA 23.000 lebih suara, dan pasangan MESRA 12.000 lebih suara.
Kemenangan pasangan The Winner, bagi saya sendiri, adalah buah dari konsistensi dan konsolidasi dukungan rakyat akar rumput yang bergerak sangat masif, untuk sebuah amanah perubahan.
Sebagai Ketua Tim pengendali relawan dan tim kerja, yang mengorganisir dan membentuk relawan di akar rumput di 33 desa kelurahan, 4 kecamatan, dan 172 TPS se- Kotamobagu, saya merasakan betul, bagaimana semangat rakyat diakar rumput, yang berasal dari semua komunitas dan profesi, serta latar belakang datang bahu – membahu menyatakan dukungan, dan kesediaannya untuk berjuang bersama, tanpa iming – iming.
Seperti syair syair puisi tentang cinta, kahlil Gibran, 1883 – 1900an, the Prophet’ yang diterima dengan antusias oleh pembaca, maka demikianlah syair – syair perubahan dan visi dr. Wenny Gaib dan Rendy Mangkat, yang diterima penuh semangat dan decak kagum oleh rakyat Kotamobagu.
The winner, ibarat pemanis, dan pemantik bagi semangat dan harapan rakyat yang telah lama tertidur, khusus-nya bagi masyarakat kecil, yang selama ini Tidak memiliki akses politik dan ekonomi di sistem yang dianggap timpang dan hanya pro terhadap kekuasaan elitis, yang selama ini kerap terjadi hampir di semua wilayah akibat kekuasaan absolute, yang pragmatis dan hanya menguntungkan kekuatan modal kapital, (kapitalisme).
100 hari kerja The winner telah selesai, puncaknya di tanggal 30 Mei tahun 2025, yang di tandai dengan pembagian bantuan secara simbolik kepada masyarakat, berupa bantuan pangan, bagi masyarakat, berupa beras, susu, dan kebutuhan dasar lainnya, yang menyasar rakyat miskin di 4 kecamatan, dan 33 desa kelurahan, untuk masyarakat yang benar benar miskin tanpa melihat warna dan latar belakang politik selama proses tahapan pilwako Kotamobagu.
Maka dalam tulisan ini, saya akan memberikan beberapa catatan program yang telah dilakukan oleh The Winner, Walikota Dokter Wenny Gaib, S.pM, dan Wakil Walikota Rendy Virgiawan Mangkat, SH, MH, dalam 100 kerja yang telah dilakukan,dengan mengambil beberapa sumber media online ,maupun sumber langsung.
PERUBAHAN PARADIGMA KEPEMIMPINAN.
William G. Scott (1962), seorang politikus dari Amerika dari Maryland, mengatakan bahwa kepemimpinan adalah, cara untuk mempengaruhi kelompok atau komunitas, untuk melakukan visi/tujuan bersama, sedangkan paradigma, adalah cara pandang seseorang, atau kerangka berpikir dasar tentang suatu hal yang fenomenal.
Artinya paradigma kepemimpinan ini adalah suatu perubahan dan cara seseorang pemimpin untuk melakukan transformasi besar dalam sistem kepemimpinan, yang sifatnya fenomenal, dan Tidak biasa, berdasarkan kumpulan pengalaman yang terjadi sebelumnya.
Perubahan paradigma kepemimpinan inilah yang menurut saya yang telah dilakukan Walikota dokter Wenny Gaib, S.pM dan Wakil Walikota Rendy Mangkat, SH,MH, dakma 100 hari kerja,memimpin Kotamobagu.
Perubahan paradigma kepemimpinan ini, terlibat biasa, tapi bagi masyarakat Bolaang Mongondow raya, yang memiliki warisan sistem feodalisme kerajaan yang kuat sejak 1600an, menjadi luar biasa, jika diterapkan dalam pemerintahan modern di daerah.
The winner, mampu menggeser model pemerintahan tradisional menuju pemerintahan – modern.
Sistem kepemimpinan tradisional yang berwatak otoritarianisme – sektarian, yang lebih menonjolkan kekuasaan personal, sengaja berorientasi pada semangat untuk dilayani, oleh Wenny dan Rendy dirubah menjadi model kepemimpinan moder, yang berwatak, transformatif, kolektif, demokratis, dan berorientasi pada semangat untuk melayani.
Sejak dilantik tanggal 20 Februari 2025, pasangan ini mendapat respon positif bagi rakyat, dan dikenal sebagai pemimpin yang memimpin pemerintahan tanpa sekat dan jarak kepada siapapun. Terlebih bagi masyarakat miskin, yang selama ini tidak punya akses politik, ekonomi, dan sosial, semuanya disambangi oleh Walikota dan wakil, tanpa terkecuali, bahkan tanpa memandang warna dan identitas politik, terlebih saat Pilwako yang sangat menguras energi dan dinamika yang sangat kompleks.
The winner, mendekatkan pelayanannya kepada publik, termasuk sangat sering melakukan safari dan Kuningan ke basis basis rakyat, baik di acara duka, pesta pernikahan, maupun agenda agenda lainya, hingga ke desa dan kelurahan.
Wenny – Rendy sangat paham, bahwa struktur sosial masyarakat di Kotamobagu sangat kompleks, sehingga perhatiannya kepada rakyat kecil, dan masyarakat marginal menjadi topik utama dalam sistem pelayannya.
Di beberapa kesempatan masyarakat yang kami temui secara langsung, sering mengungkapkan,
” Ki Dokter boki Rendy totu’u mopia, Diak anda jarak takin Nami intau mointok” – Dokter Wenny dan Rendy, sangat baik, hampir tak ada jarak dengan kami, masyarakat kecil, (red). Ini diungkapkan salah satu Nenek, di Kel. Molinow, saat menerima bantuan dan daging Kurban, Sabtu (07/06/2025).
Walikota dan wakil walikota juga, menempatkan rumah dinas, dan rumh pribadi Walikota/Wakil yang tadinya dianggap sakral dan hanya dikunjungi orang orang dari kalangan tertentu, kini bisa di akses oleh semua orang. Siapa saja, rakyat kecil, elit, birokrat, yang berkepentingan akan bisa datang berkunjung dan menemui orang nomor 1 dan 2 di Kotamobagu ini, tanpa protokol yang ketat.
Prinsip ini adalah wujud dari sebuah eksistensi bahwa segala fasilitas yang dimiliki oleh pemimpin adalah bersumber dari negara dan rakyat, sehingga rakyat pun akan dapat mengaksesnya.
Sejak dilantik, Walikota dan Wawali menemui semua komunitas, bisa di temui oleh siapa saja, dan akrab dengan siapapun, dari orang tua, anak muda, hingga anak – anak bahkan balita, mereka merasa bisa berada disamping walikota dan Wawali tanpa sekat.
Ini keliatan sederhana, tapi dalam kepemimpinan modern, luar biasa, sebab seharusnya demikian, pemimpin bertugas untuk melayani, bukan untuk – dilayani. Sedangkan rakyat dalam sistem demokrasi, adalah pemegang hak utama dalam sistem konstitusi kita, “by the people, for the people, and – from the people.
Salam bidang pemerintahan, Wenny – Rendy, sejak dilantik dan mengikuti retret kepala daerah di Malang tanggal 21 – 28 Februari 2025 lalu, langsung melaksanakan safari di beberapa Kementerian RI, untuk melaksanakan konsolidasi dan lobi lobi untuk program di daerah, yang akan sangat berdampak bagi rakyat.
Termasuk intens mengadakan pertemuan dengan Gubenur Sulawesi Utara, Bapak Mayjend TNI Purn. Yulius Selvanus Komaling, untuk kerjasama program – program strategis untuk daerah.
Berikut uraian – uraian capaian Walikota dan wakil Walikota Kotamobagu di 100 hari kerja.
Bidang Olahraga :
- Walikota dan Wawali mendorong percepatan pembangunan Gelora Ambang Kotamobagu, sebagai icon Bolmong Raya, yang ditindak lanjuti dengan kunjungan Gubernur YSK, dan memberikan bantuan 35 milliar, sebagai bantuan awal untuk percepatan pembangunan stadion Gelora Ambang, ini akan di dorong meskipun dalam situasi efisiensi anggaran secara nasional,.maka ini menjadi prioritas pemerintahan untuk daerah dan – rakyat.
Bidang Lingkungan ;
- Penugasan kepada ASN membuat lobang kompos di masing masing rumah, utk mengurangi sampah yang diangkut ke TPA.
- Peningkatan Kesejahteraan petugas pengangkut bsamoah, (tambahan benefit berupa asuransi ketenagakerjaan, serta THR dinaikan 10 X Lipat).
- Memfasilitasi pemanfaatan sampah menjadi pakan ternak.
Bidang Ketahanan Pangan ;
- Meningkatkan cadangan beras sampai 2 X lipat dari cadangan yang biasanya tersedia setiap tahun.
- Mewajibkan ASN Kota Kotamobagu menanam Cabe di setiap pekarangan.
Bidang Kesehatan ;
- Mempersiapkan RS Pobundayan untuk membuka unit layanan jantung.
- Meningkatkan unit mesin Cuci darah menjadi 3 kali lipat jumlahnya dari yang ada sekarang.
- Meningkatkan jumlah Vitamin dan Makanan tambahan bagi penderita stunting
- Meningkatkan honorarium petugas Pos Yandu.
- Rehabilitasi Gedung Puskesmas di 4 Kecamatan.
Bidang Pendidikan;
- Mempersiapkan kurikulum tambahan (khususnya bahasa Inggris). Tingkat S.D, dengan cara bekerja sama dengan UNIMA dalam penyediaan tenaga pengajar.
- Menyiapkan kurikulum yang sifatnya meningkatkan kreatifitas siswa PAUD s.d SMP.
- Mempersiapkan terbangunnya SMA Unggulan di Kotamobagu (SMA Garuda, setingkat SMA Taruna Nusantara).
Bidang Pertanian ;
- Mengaktifkan kebun bibit dan tempat pembuatan pupuk organik cair yang sebelumnya terbengkalai.
- Pembenahan/Perbaikan ALSINTAN milik dinas Pertanian.
Bidang Pariwisata/Ekonomi Kreatif ;
Memfasilitasi dan melakukan dukungan penuh atas kegiatan -kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Masyarakat dalam rangka memicu pergerakan ekonomi Kotamobagu.
Dalam rangka mendukung program efisiensi ;
- Biaya perjalanan Dinas Walikota/Wakil Walikota setahun di kurangi sebesar 50%.
- Anggaran Pengadaan Mobil Dinas Operasional Walikota/Wakil Walikita, dialihkan ke program program yang sifatnya lebih menyentuh kepentingan masyarakat .
Dalam rangka mempercepat program Makan Bergizi Gratis, Walikota Menghibahkan tanah milik pribadi untuk dibangunkan Gedung SPPG.
Program program tersebut, di lakukan Walikota dan Wakil walikota selama 100 hari kerja, salam rangka mendorong percepatan program untuk rakyat Kotamobagu, terutama dalam bidang pelayanan publik.
Harus di akui di situasi pelaksanaan efisiensi anggaran secara nasional saat ini, banyak kendala dalam penyesuaian program prioritas pemerintah, berdasarkan kemampuan anggaran, tapi Walikota Kotamobagu dan Wawali serta segenap stake holder, terus berusaha untuk mendorong percepatan pembangunan daerah dan mendorong kesejahteraan rakyat, sebagaimana visi besar the winner 2025 – 2030.
Mari kita memberikan dukungan kepada Pemerintah Kotamobagu, memberikan waktu kepada mereka bekerja, untuk kemajuan daerah yang kita cintai bersama.
untuk menutup tulisan ini, saya teringat sebuah ungkapan besar dari politisi, penyair, dan filsuf besar, abad ke 20, Muhammad Iqbal yang sering di ulas Senior saya Syarif Rahmat Mokoginta.
“Jika sejarah adalah aksioma, maka kita bisa membenarkan satu adagium, bahwa di dunia ini tak ada yang abadi melainkan perubahan itu sendiri”.
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.