Rama Rizki Mangkat Terpilih Pimpin ESI Kotamobagu 2025–2030, Tekankan Transparansi dan Perhatian Atlet

Musda ke-2 ESI Kotamobagu lahirkan kepengurusan baru dengan semangat transparansi, dukungan pemerintah, dan harapan lahirnya atlet esports berprestasi.

Telusur.news, KOTAMOBAGU — Suasana Café Kusu-Kusu di Kelurahan Kotobangon, Rabu (17/9/2025), terasa berbeda dari biasanya. Tempat nongkrong anak muda itu mendadak jadi ruang serius penuh ide dan harapan ketika Musyawarah Daerah (Musda) ke-2 Esports Indonesia (ESI) Cabang Kotamobagu resmi digelar.

Dalam forum tersebut, Rama Rizki Mangkat terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum PB ESI Kotamobagu periode 2025–2030. Kepengurusan yang ia pimpin disebut bukan sekadar melanjutkan, tetapi memperbaiki, dengan fokus utama pada transparansi dan perhatian terhadap atlet.

“Dalam kepengurusan ini, kami melibatkan perempuan, bahkan untuk posisi bendahara umum. Kami belajar dari periode sebelumnya, di mana perhatian terhadap atlet masih kurang. Ke depan, kami ingin wadah yang lebih jelas agar bakat mereka bisa benar-benar berkembang,” ucap Rama.

Ia juga menegaskan pentingnya pengelolaan anggaran yang terbuka. “Semua harus terbuka. Tidak ada yang ditutupi. Harapan kami, esports di Kotamobagu bisa lebih dikenal bukan hanya sebagai ajang kumpul-kumpul, tapi tempat lahirnya atlet yang siap berlaga di Porprov,” tambahnya.

Dukungan pun datang dari pemerintah daerah. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kotamobagu, Usmar Mamonto, memastikan bahwa esports termasuk dalam skema pembiayaan Porprov 2025. “Untuk Porprov 2025, ada usulan kenaikan anggaran dari Rp600 juta menjadi Rp1 miliar. Itu untuk 16 cabang olahraga, termasuk esports. Dengan dukungan ini, mudah-mudahan prestasi bisa lebih maksimal,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Musda, Sandi Gautama Mokoagow, memberi catatan soal konsistensi. “Langkah awal ini positif, terutama soal transparansi dan perhatian kepada atlet. Tapi kuncinya adalah konsistensi program. Jangan hanya berkembang di awal, tapi harus berkelanjutan agar benar-benar melahirkan atlet berdaya saing,” katanya.

Musda ke-2 ESI Kotamobagu ini menandai semangat baru dalam dunia esports daerah. Dari sebuah café sederhana, lahir tekad besar: membangun ekosistem esports yang sehat, terbuka, dan berkelanjutan.

Seperti disampaikan salah satu peserta Musda, “Esports bagi kami bukan hanya soal permainan, tapi tentang mimpi. Mimpi bahwa dari layar kecil dan genggaman, bisa lahir juara yang mengharumkan Kotamobagu.”

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.