Telusur.news, BOLSEL – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) melalui Dinas Kesehatan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) pemenuhan sarana prasarana dan alat kesehatan serta monitoring dan evaluasi (monev) pengelolaan dana BOK dan kapitasi puskesmas se-Bolsel, yang berlangsung di Hotel Aryaduta, pada Selasa (30/09/2025).
Rakor ini dibuka langsung oleh Bupati Bolsel Hi. Iskandar Kamaru, dan turut dihadiri Sekretaris Daerah M. Arvan Ohy, Plh Asisten III Setda Bolsel, Kepala BPKPD, Kepala Dinas Kesehatan beserta jajaran, Kabag Hukum, serta seluruh tenaga kesehatan dari puskesmas se-Kabupaten Bolsel.
Dalam arahannya, Bupati Iskandar menegaskan bahwa sektor kesehatan merupakan pilar utama pembangunan sumber daya manusia berkualitas. Menurutnya, fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas harus menjadi prioritas pemerintah daerah.
“Puskesmas adalah garda terdepan yang paling dekat dengan masyarakat. Ketersediaan alat kesehatan menjadi faktor penting dalam menghadirkan pelayanan yang optimal. Rakor ini adalah momen strategis untuk mengevaluasi dan memastikan setiap puskesmas memiliki kelengkapan yang dibutuhkan,” ujar Bupati.
Bupati juga meminta agar kesenjangan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas alat kesehatan, terus diidentifikasi sehingga manfaatnya dapat dirasakan masyarakat secara merata. Ia menambahkan, sejumlah peralatan kesehatan di Bolsel sudah langsung disalurkan oleh Kementerian Kesehatan, baik untuk rumah sakit maupun puskesmas.
“Tahun ini pembangunan fisik RSUD Bolsel tercatat tercepat di seluruh Indonesia dan sudah dilengkapi dengan fasilitas modern. Selanjutnya, kami akan rapat bersama RSUD dan Dinas Kesehatan terkait kesiapan SDM, penanggung jawab alat, hingga pendamping dokter spesialis,” jelasnya.
Bupati juga mengungkapkan, Bolsel kini memiliki tambahan dokter spesialis patologi klinik yang menjadi nilai tambah bagi RSUD. Selain itu, sesuai arahan BPK, sebagian tenaga kesehatan di puskesmas akan ditempatkan di pustu mulai Januari 2026.
Dalam kesempatan itu, ia juga menekankan peran seluruh kepala puskesmas dalam Satgas MBG serta mengingatkan ASN agar tidak terjebak utang karena gaya hidup.
Iskandar turut menyoroti penanganan kasus tuberkulosis (TB) di Bolsel yang telah mencapai angka 42 persen. Ia meminta seluruh tenaga kesehatan melaporkan dan menangani kasus tersebut secara serius.
Selain itu, Rakor juga berfokus pada monitoring dan evaluasi dana BOK dan kapitasi. Kedua sumber dana ini dinilai vital dalam mendukung layanan promotif, preventif, dan kuratif di puskesmas. Bupati menekankan tiga hal utama, yakni penggunaan dana yang tepat sasaran, transparansi dan akuntabilitas, serta peningkatan kualitas pelayanan.
Ia pun memberikan apresiasi atas kerja keras tenaga kesehatan, termasuk pemanfaatan sistem informasi puskesmas yang mempermudah pemantauan kasus serta langkah promotif dan preventif.
“Banyak yang harus kita benahi dan tingkatkan demi mewujudkan masyarakat Bolsel yang sejahtera. Jadikan rakor ini sebagai ajang bertukar pikiran, pengalaman, dan merumuskan langkah konkret ke depan demi pembangunan kesehatan yang lebih baik,” tuturnya.
Sebagai penutup, kegiatan dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada sejumlah puskesmas yang berhasil meraih capaian terbaik dalam pelayanan kesehatan.
(S.S)
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.