Kopi dan Industri Pengolahan Ditetapkan Jadi Produk Unggulan Daerah Kotamobagu dalam Dokumen RIPJ-PID 2025–2029

FGD Penyusunan RIPJ-PID 2025–2029 Bappelitbangda Kotamobagu hasilkan dua produk unggulan daerah dan tiga fokus utama pembangunan berbasis riset dan inovasi.

Telusur.news, KOTAMOBAGU Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Kotamobagu menggelar Focus Group Discussion (FGD) penyusunan dokumen Rencana Induk dan Peta Jalan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Daerah (RIPJ-PID) tahun 2025–2029, bertempat di ruang rapat kantor Bappelitbangda, Kelurahan Mogolaing, Jumat (7/11/2025).

Kegiatan ini dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kotamobagu, Adnan Massinae, S.Sos., M.Si., mewakili Sekretaris Daerah. Dalam sambutannya, Adnan menjelaskan bahwa dokumen RIPJ-PID merupakan turunan dari RPJMD 2025–2029 yang saling terintegrasi satu sama lain.

“Pemanfaatan IPTEK melalui hasil penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan atau yang biasa disebut litbangjirap, wajib digunakan sebagai landasan dalam perumusan dan penetapan kebijakan pembangunan daerah,” ungkap Adnan.

Sementara itu, Kepala Bappelitbangda Kotamobagu, Chelsia Paputungan, ST., ME., menjelaskan bahwa RIPJ-PID akan menjadi panduan strategis bagi pemerintah daerah dalam memanfaatkan riset dan inovasi guna meningkatkan tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, dan pengambilan kebijakan berbasis bukti.

“Intisari dari dokumen RIPJ-PID adalah menetapkan program super prioritas untuk menyelesaikan permasalahan utama daerah dan menetapkan produk unggulan daerah (PUD). Hal ini penting untuk membangun positioning di kawasan regional serta menciptakan city branding Kotamobagu,” jelas Chelsia.

Dari hasil FGD tersebut, ditetapkan dua produk unggulan daerah (PUD), yaitu Kopi dan Olahan Kacang atau Industri Pengolahan. Selain itu, juga disepakati tiga fokus utama pembangunan, yakni peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan penurunan angka pengangguran.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama, yakni Ir. Atang Sulaeman, M.Si., Perekayasa Ahli Madya dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Dr. Agus Tony Poputra, MA., Ak., Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT).

FGD dihadiri oleh seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Kotamobagu dan menjadi langkah awal penyusunan kebijakan berbasis riset dan inovasi untuk mewujudkan visi pembangunan daerah lima tahun ke depan.**

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.