Pemkot Kotamobagu Bahas Persiapan Kepulangan 30 Duta Kakao dari Luwuk Timur

Telusur.news, KOTAMOBAGU — Pemerintah Kota Kotamobagu menggelar rapat persiapan kepulangan 30 personel Duta Kakao yang selama satu bulan mengikuti studi budi daya tanaman kakao di Tarengke, Luwuk Timur, Makassar. Rapat tersebut berlangsung di Ruang Asisten III Setda Kotamobagu dan dihadiri oleh 15 kepala desa, Rabu (10/12/2025) kemarin.

Rapat ini menghasilkan sejumlah keputusan terkait proses penyambutan dan pemanfaatan kompetensi para Duta Kakao setibanya di Kotamobagu. Para peserta program studi dari PT MAS Indonesia itu dijadwalkan kembali pada 22 Desember 2025.

Asisten III Pemkot Kotamobagu, Moh. Agung Adati, ST., M.Si, usai memimpin rapat menjelaskan bahwa pertemuan tersebut membahas langkah-langkah teknis jelang kepulangan para duta yang diberangkatkan bulan lalu.

“Kita membahas persiapan kepulangan 30 Duta Kakao yang dikirim untuk belajar mulai dari proses penanaman hingga perawatan tanaman kakao. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas petani serta produksi kakao di Kotamobagu,” ujar Agung.

Ia menjelaskan bahwa para Duta Kakao mengikuti pendidikan intensif selama 30 hari, terdiri dari 80 persen praktik dan 20 persen materi yang diberikan instruktur PT MAS Indonesia.

“Di sana mereka belajar pembuatan pupuk kompos, teknik penyambungan pucuk dan sambung samping, serta metode penanaman di lahan datar maupun miring,” tambahnya.

Agung juga mengungkapkan bahwa setelah kembali ke Kotamobagu, para Duta Kakao akan menjadi fasilitator bagi petani di desa-desa sesuai kesepakatan yang telah dibuat.

“Mereka sudah menandatangani MoU dengan seluruh kepala desa. Para Duta Kakao wajib membantu petani secara gratis, baik yang baru menanam maupun yang sudah memiliki tanaman berbuah,” jelasnya.

Terpisah, Sangadi Desa Pontodon, Muliono Mokodompit, berharap para duta yang kembali nanti dapat membawa inovasi bagi peningkatan produksi kakao di Kotamobagu.

“Harapannya, mereka mampu mengimplementasikan hasil pelatihan untuk para petani cokelat di Kotamobagu,” singkat Muliono.**

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.