banner

Dinkes Bolmong Gelar Imunisasi PCV pada Bayi

Telusur.news, Bolmong — Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) melalui Dinas kesehatan menggelar program imunisasi untuk anak bayi yaitu imunisasi PCV (pneumococcal conjugate vaccine).

Kegiatan tersebut digelar di Ballroom hotel Sutan Raja Kota Kotamobagu, usai membuka rapat kerja daerah kesehatan (Rakerdakes) Senin, (12/9/2022).

Turut dihadiri langsung oleh Penjabat Bupati Bolmong Ir Limi Mokodompit MM, didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Julin Papuling SKM ME.

Selain itu, sebelum imunisasi bayi, Penjabat Bupati Bolmong Ir Limi Mokodompit MM, memberikan arahan kepada tenaga kesehatan (Nakes) se-bolmong.

Turut hadir pula, Kadis Kesehatan Propinsi Sulut dr. Debie K.R. Kalalo. MSc.PH, Direktur RSUD Datu Binangkang dr. Abdul Jabar Rijal Ontowirjo. Sp. And. Dan seluruh Pejabat Dilingkungan Dinkes Bolmong dan RSUD Datu Binangkang, Kapus se-Bolmong dan Pimpinan Klinik.

Julin Papuling mengatakan, kegiatan program imunisasi bayi ini dalam rangka melindungi anak dari penumonia di kabupaten Bolmong. Ia pun menjelaskan Pneumonia ini bisa menyerang siapa saja baik orang dewasa, anak-anak maupun bayi. Pneumonia sendiri adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli) dan menimbulkan gejala seperti demam, batuk dan kesulitan bernapas yang ditandai dengan nafas cepat.

“Program imunisasi ini sebelumnya sudah ada, dan kami akan lakukan terus program tersebut demi melindungi anak dari penumonia,” kata Julin.

Julin Papuling menambahkan, imunisasi ini sebelumnya sudah ada, tetapi belum masuk ke dalam program pemerintah.

Namun untuk imunisasi yang dicanangkan Pemkan Bolmong, dilakukan secara gratis untuk anak usia 2,3 dan 12 bulan sebanyak 3 kali.

Ini serentak dimulai 12 September 2022 pada anak usia 2 bulan. Melalui Posyandu, Puskesmas dan layanan kesehatan,” ucap Julin.

Pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri pneumokokus.

Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, tak terkecuali bayi dan anak-anak.

Bahkan, kasus pneumonia di Indonesia tergolong tinggi, terutama pada bayi berusia di bawah 2 bulan.

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya pneumonia pada bayi, di antaranya, jenis kelamin laki-laki, Ibu melahirkan pada usia di atas 35 tahun.

Orang tua bayi merupakan perokok aktif, bayi lahir prematur dan bayi tidak menerima ASI eksklusif.

“Sebenarnya, saat baru lahir, bayi telah memiliki antibodi yang didapat dari tubuh ibunya untuk melawan berbagai penyakit, termasuk pneumonia. Namun, antibodi ini tidak bertahan lama,” jelasnya

Oleh karena itu, perlu adanya langkah pencegahan pneumonia melalui pemberian vaksin, agar bayi tidak mudah terserang penyakit berbahaya ini.

Pada kesempatan itu, Limi, Vaksin PCV pada bayi memegang peranan penting dalam mencegah berbagai penyakit yang disebabkan oleh infeksi, salah satunya adalah pneumonia.

“Vaksin merupakan bentuk pencegahan terhadap pneumonia yang paling sukses dan efektif,” ucapnya.

Pemberian vaksin yang disertai perbaikan standar hidup, seperti tersedianya air bersih, dapat menurunkan angka kematian global pada anak usia di bawah 5 tahun.

Limi menambahkan pemberian vaksin diprioritaskan dalam 2 tahun pertama usia anak, karena sistem imun masih berkembang di usia tersebut.

“Untuk mencegah pneumonia, bayi akan diberi vaksin PCV (pneumococcal conjugate vaccines). Vaksin ini tidak hanya dapat mencegah penyakit pneumonia, tetapi juga berbagai penyakit lain akibat bakteri pneumokokus, seperti meningitis, sinusitis, otitis media akut, dan bakteremia,” tandas Limi.

(Advetorial)

Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.