Telusur.news, BOLSEL – Pemeritah Daerah (Pemda) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), terus menunjukkan komitmen kuat dalam menurunkan angka stunting di Daerahnya.
Menuju akhir tahun 2024 ini, Kabupaten Bolsel mencatatkan kemajuan yang signifikan dalam percepatan penurunan prevalensi stunting, dengan berbagai program yang melibatkan kolaborasi antara Pemerintah Daerah, masyarakat, dan sektor kesehatan.
Menurut sistem data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi berbasis Masyarakat (e-PPGBM), kondisi prevalensi stunting di Kabupaten Bolsel dalam dua tahun terakhir, telah mengalami penurunan dari 2,97% di tahun 2023, menjadi 2,19% di tahun 2024.
Berdasarkan data tersebut, terdapat dua Kecamatan yang mengalami penurunan prevalensi secara signifikan yaitu Kecamatan Pinolosian timur (wilaya kerja puskes Dumagin) dari angka 2,2% di tahun 2023, menjadi 0,6% di tahun 2024. dan Kecamatan Pinolosian dari angka 3% di tahun 2023, menjadi 1,6% di tahun 2024.
Sementara, satu kecamatan yaitu Kecamatan Pinolosian tenga mengalami sedikit kenaikan prevalensi stunting dari angka 1,2% di tahun 2023, menjadi 1,9% di tahun 2024. sedangkan kecamatan lainnya terus mengalami penurunan prevalensi stunting.
Selain pengkuran berdasarkan e-PPGMB, prevalensi stunting berdasarkan data pada Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, Kabupaten Bolsel naik sebesar 5,1% dari angka 27,9% di tahun 2022 menjadi 33% di tahun 2023.
Data hasil survey SKI di tahun 2023 ini, menunjukan peningkatan 5,1% prevalensi stunting. yang kemudian, di analisis lebih lanjut secara mandiri oleh Pemkab Bolsel sebagai bahan kajian evaluasi pelaksanaan pendataan percepatan penurunan stunting tahun 2023.
Dengan pencapaian ini, Pemkab Bolsel pun berhasil meraih penghargaan terbaik ke-II se Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), atas penilaian pelaksanaan kinerja 8 aksi konvergensi percepatan penurunan stunting tahun 2023 yang dilaksanakan di Manado, pada bulan September tahun 2024.
Atas prestasi tersebut, Wakil Bupati Bolsel Deddy Abdul Hamid berharap, ini akan menjadi motivasi untuk meningkatkan kinerja pelaksanaan 8 aksi konvergensi stunting di kabupaten Bolsel.
“Kedepan, Pemerintah Daerah berharap presentase Prevalesi stunting di Kabupaten Bolsel, akan terus mengalami penurunan dan dapat mendukung target Nasional sesuai dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengan Nasional (RPJMN) yaitu 14% di tahun 2024,” ujar Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid.
Diketahui, keberhasilan penurunan Stunting di Kabupaten Bolsel, selain adanya dukungan dari Pemerintah Daerah dan Desa, juga berkat adanya dukungan dari Komunitas, organisasi masyarakat, perusahaan swasta dan masyarakat filantropi melalui program Bolsel Tuntaskan Stunting (BTS) yang dilaksanakan sejak awal tahun 2023 sampai dengan saat ini di akhir tahun 2024, dengan pembiyaan di luar APBD.
(S.S)
Comments are closed, but trackbacks and pingbacks are open.