BOLTIM — Empat Partai Politik (Parpol) peraih kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bolaang Mongondow Timur (Boltim), masing-masing PBB, Gerindra, PKS dan Perindo, menarik diri dari rencana pembentukan Fraksi Nasional Totabuan (NATO).
Dengan keluarnya empat parpol tersebut, maka tersisa dua parpol di Fraksi NATO, yakni: Demokrat (dua kursi) dan PKB (satu kursi).
“Sebetulnya Fraksi NATO ini belum ada. Baru sebatas wacana saja. Karena belum disahkan maka kami berhak untuk menarik diri dari rencana pembentukan Fraksi NATO. Ini juga sesuai perintah partai,” kata Reevy Lengkong, anggota DPRD Boltim dari Partai Gerindra.
Setelah menarik diri dari rencana pembentukan Fraksi NATO, ia mengatakan Gerindra akan tetap bersama PBB dan PAN dalam Fraksi Amanat Nasional. “Kami (Gerindra) tetap bersama Fraksi Amanat Nasional,” katanya.
Anggota DPRD dari PBB, Dahlan Saniman, mengungkapkan alasan pengunduran diri dari rencana pembentukan Fraksi NATO adalah atas perintah dan petunjuk pimpinan partai. “Karena ini perintah partai, maka kami tunduk dan patuh,” sebutnya.
Senada, legislator dari PKS, Sutanti Ginoga, menuturkan pihaknya mengikuti petunjuk partai soal keanggotan fraksi di DPRD Boltim. “Tidak ada persoalan apa-apa. Ini karena perintah partai sehingga kami menarik diri dari (pembentukan) Fraksi NATO,” kata Sutanti.
Sekretaris DPRD, Afandi Abdul, menjelaskan Fraksi NATO di DPRD Boltim baru sebatas usulan. Surat masuk tentang usulan pembentukan Fraksi NATO dibacakan saat paripurna beberapa waktu lalu. ” Jadi (Fraksi NATO) ini baru sebatas usulan, dan sampai hari ini belum ada SK. Tiga partai (Gerindra, PBB dan Perindo) masih tetap dengan fraksi sebelumnya. Hanya PKS yang pindah ke Fraksi Restorasi,” ujarnya. (REN)